Madu
Telah lazim dikalangan kita khususnya umat islam bahwa madu memang bukan sekedar minuman biasa. Disebagian kalangan ada yang sudah mengetahui bahwa madu adalah sebagai obat, namun juga ada dari kalangan lain yang belum mengetahuinya. dan ternyata Subhanallah Madu menyimpan banyak manfaat.
Tidak dipungkiri bahwa sebagian dari kita baik anak-anak sampaipun orangtuanya memang kurang menyukai madu tapi malah mereka cenderung kepada zat-zat pemanis yang lain. Padahal madu bukan hanya sebagai pemanis yang banyak manfaat dan aman. Tetapi didalamnya banyak kandungan zat-zat yang bisa bermanfaat untuk kesehatan, kecantikan dan obat dari berbagai penyakit. Fakta bahwa madu sebagai obat ini dibenarkan oleh para Ilmuwan yang bertemu pada konferensi Apikultur Dunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan 20-26 September 1993 di China, yang ada pada konferensi itu didiskusikan pengobatan dan menggunakan ramuan dari madu.
Madu Minuman terbaik didunia
Mengapa harus pakai madu?
Madu merupakan cairan manis (ada yang rasanya pahit tergantung nektar bunganya) yang berasal dari sari bunga dan diperkaya dengan enzim yang berasal dari lebah. Perubahan nektar bunga menjadi madu dilakukan oleh enzim tersebut, yang dikenal dengan dengan sebutan enzim diastase. Enzim ini memiliki karakteristik yang unik, sukrosa yang memiliki cairan gula pekat akan pecah menjadi dua cairan sederhana yang lebih mudah dicerna oleh usus yaitu glukosa dan fruktosa.
Madu asli atau palsu?
Dikalangan konsumen madu sudah menjadi rahasia umum bahwa madu banyak dipalsukan sehingga keaslian dan kemurnian madu sulit diperoleh. Akhirnya beredar dikalangan masyarakat metode non ilmiah untuk mengetahui keaslian madu.
Metode-metode tersebut sebagai berikut:
* · Tidak disemuti
* · Tutup botol meletus
* · Telur bisa matang
* · Sensitif terhadap nyala api
* · Tidak menggumpal dan mengkristal.
Apakah metode tersebut bisa dipertanggung jawabkan keilmiahannya?
Beberapa pakar yang meneliti madumenyebutkan sebagai berikut:
1. Ukuran tidak disemuti tidak bisa digunakan sebagai parameter keaslian dan kemurnian madu. Tetapi bisa digunakan untuk menilai kualitas madu. Madu kaya akan cairan gula sederhana yaitu glukosa dan fruktosa. Cairan ini sangat disukai semut. Juka madu tidak disukai semut , kemungkinan telah mengalami fermentasi dan kualitasnya telah berubah atau menurun.
2. Proses fermentasi yang disebabkan oleh tingginya kadar air dalam madu akan menyebabkan madu mengeluarkan gas. Gas ini akan mengeluarkan tekanan sehingga bila botol dibuka akan mengeluarkan letupan.
3. Semua larutan gula pekat mempunyai sifat higroskopis seperti madu, sehingga permukaan air pada kuning telor dapat tertarik. Hal ini dapat menyebabkan proses pematangan pada kuning telor.
4. Gas yang keluar dari madu karena proses fermentasi mempunyai sifat mudah terbakar api.
5. Terkadang madu mengkristal karena banyak zat gula yang larut dalam air sehingga glukosa keluar dari sampuran yang terlalu jenuh dan kemudian membentuk kristal-kristal kecil. Kondisi tersebut jika glukosanya lebih besar dari fruktosanya. Tetapi kondisi kristalnya sangat halus dan lembut. Sehingga jika kristal-kristalnya berukuran besar dan kasar sudah tentu bisa dipastikan terdapat campuran gula pekat (sukrosa) dalam madu.
Saat ini sudah ada lembaga yang bertugas untuk menentukan secara ilmiah standard keaslian dan kemurnian madu. Lembaga tersebut diantaranya adalah SNI dan IHC. Untuk di Indonesia yang banyak digunakan adalah SNI. Standard kemurnian madu menurut SNI adalah:
1. Uji terhadap Enzim diastase minimal 3 DN
2. Uji Hidroksimetifurtural (HMF) maksimal 40 mg/kg
3. Uji kadar air maksimal 22%.
4. Uji kadar glukosa minimal 60 % bb
5. Uji kadar sukrosa maksimal 10% bb
6. Uji keasaman maksimal 40 ml NaOH 1 N/kg.
Unsur apa saja yang (harus) ada pada madu?
1. Diastase adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah nektar menjadi madu. Pemanasan yang cukup lama pada suhu 40 derajat celcius bisa menyebabkan enzim ini mati.
2. HMF adalah derajat pemanasan madu yang dapat digunakan untuk menentukan umur madu. Tingginya nilai HMF bisa disebabkan karena tuanya umur madu, pemanasan pada madu, atau ada pemalsuan gula invert.
3. Madu di Indonesia rata-rata kadar airnya lebih dari 22%. Sementara permintaan konsumen antara 17%-21%. Semakin tinggi kadar airnya akan semakin mudah mengalami fermentasi. Madu dengan kadar air rendah tanpa proses pemanasan menunjukkan bahwa madu tersebut telah masak sempurna didalam sarang lebah. Madu dengan kadar air tinggi bisa disebabkan oleh adanya pencampuran air atau madu belum masak sewaktu dipanen dari sarang lebah.
4. Kadar glukosa kecil menunjukkan madu telah mengalami pemanasan cukup lama dalam keadaan suhu tinggi. Hal ini terjadi karena kematian dan penurunan enzim diastasenya sehingga sukrosa tidak bisa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
5. Tingginya kadar sukrosa menunjukkan madu telah mengalami pencampuran dengan gula biasa.
6. Keasaman berfungsi untuk perlindungan terhadap mikroorganisme. Derajat keasaman (ph) madu tergantung pada besarnya kandungan mineral didalamnya. Dalam madu sekitar ada 18 jenis asam yang berperan besar dalam menentukan aroma dan rasa madu.
Madu mempunyai karakteristik yang spesifik, didalamnya banyak terkandung berbagai macam zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh manusia antara lain:
1. Vitamin yang terkandung dalam madu adalah B-1, B-2, B-3, B-5, B-8, K, E, dan C.
2. Mineral yang terkandung dalam madu adalah Na, Mg, Cu, Al, Mn, Fe, K, P dan asam pentotenat. Bahkan perbandingan mineral yang ada tersebut mendekati jumlah yang terkandung dalam darah manusia. Saaat mineral dalam darah banyak terkuras untuk proses dalam tubuh akan cepat disuplai dengan madu yang diminumnya.
3. Protein, hormon dan antibiotic alami.
Jika dibandingkan dengan makanan jenis lain seperti telor, susu, dan daging madu mempunyai beberapa keunggulan yang spesifik, yaitu:
1. Nilai kalori yang dihasilkan pada 1 kg madu sama dengan nilai kalori 50 butir telur (-+ 3 kg) 5,7 liter susu atau 1.68 kg daging, berarti untuk junlah yang sama, madu mempunyai nilai kalori yang lebih besar.
2. Zat-zat didalam madu 100% dapat dicerna didalam perut, shingga tidak ada residu, sedangkan telur dan daging tidak bisa 100% dicerna didalam perut sehingga terdapat residu.
3. Penyerapan kelenjar pencernaan terhadap madu lebih mudah dan lebih cepat dari pada telur, susu dan daging.
4. Efek samping madu sangat rendah bahkan hamper dikatakan tidak ada, sedangkan telur, susu dan daging mempunyai efek yang lebih tinggi.
Jumat, 18 Juni 2010
Madu
Diposting oleh Araabee Herb@l Online di 07.18
Label: Thibbun Nabawy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar